Bila akhir ramadhan tiba dan membuka pagi hari satu syawwal, setiap Muslim pasti mengumandangkan tasbih, tahmid, takbir sebagai ujud penghambaan diri kepada Allah. Sebuah lantunan lagu yang selalu dirindukan sebagai insan baru, dengan harapan menuju hati yang suvi.
Gema takbir akan selalu bergelombang dari sudut bumi ke lorong-lorong, menyuarakan semua makhluk akan kebesaran-Nya. Bersaut-sautan, menuju satu tujuan yaitu hanya Allah yang besar. Hanya Allah yang sebagai penunjuka jalan yang benar, jalan yang diridloi-Nya.
Senin, 31 Maret 2025 tak ubahnya dengan hari-hari lainnya sewaktu syawwal tiba. Kami, yang ada di bumi Candirejo Ngawen Klaten, ikut bergembira bersama dengan sesama muslim dimanapun berada. Setelah sebulan penuh kami diberi pelajaran tentang arti hidup, pada akhirnya hanya satu tujuan, yaitu menjadi orang-orang yang bertaqwa.
Bertempat di lapangan Candirejo, H. Djamaluddin S.Ag, selaku imam dan khotib pada khotbah Idul Fitri 1446 H mengajak semua yang hadir untuk menggelorakan tasbih, tahmid dan takbir. Awal syawwal ini, dengan dua roka'at, niatkanlah sebagai bentuk syukur. Sebagaimana pesan Rasulullah SAW, bahwa orang yang paling mulia adalah orang yang bertaqwa.
Tiga pesan dalam khotbah tersebut, antara lain: Hendaklah setiap muslim selalu bertaqwa dimanapun. Sebab ketika kita dipanggil oleh Allah, tidak ada jaminan di tempat tertentu. Sebaik bekal adalah taqwa. Kedua, Hendaklah kita senantiasa selalu meniru apa yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Rasul setiap saat selalu berbuat baik dengan siapapun. Sebab berbuat baik akan menghapus dosa. Demikian pula Rasul selalu meminta maaf kepada siapapun, meskipun Rasulullah tidak melakukan kesalahan.
Ketiga, Dalam kita bermasyarakat, tentu didalamnya ada pergaulan. Bersahabat dengan setiap orang. Oleh karenannya, pesan Rasulullah agar setiap muslim, dalam bermasyarakat senantiasa bergaul dengan akhlakul karimah. Mengedepankan kebaikan, tidak berprsangka buruk.
0 komentar:
Posting Komentar