Ramadhan tahun 1446 H hari kedua
Oleh karena itu, penguasaan diri ketika marah amatlah penting. Filsuf
besar Aristoteles pernah mengatakan, “Siapa pun bisa marah—marah itu mudah.
Akan tetapi, marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu
yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik bukanlah hal
mudah.”
Saya ingin berbagi sebuah kiat atau tip berharga yang harus selalu Anda
ingat bila Anda sedang marah. Kuncinya adalah SPP. Jangan salah, ini bukannya
Sumbangan Pembinaan Pendidikan. SPP di sini berarti Stop–Pikir–Pilih!
Hal yang paling penting dalam tip ini adalah Langkah pertama yang harus
segera Anda ambil adalah, STOP! Berhenti. Jangan berbuat apa-apa. Jangan bicara
apa-apa. Kalau perlu, gigitlah bibir Anda! Dengan berhenti, Anda sebenarnya
sedang mengembalikan kesadaran Anda ke titik semula. Setelah itu, turunkanlah
emosi Anda. Diane Tice, psikolog dari Case Western University, yang meneliti
strategi orang menurunkan amarah menemukan berbagai macam cara, antara lain
pergi menyendiri, mendengarkan musik, menikmati pemandangan indah, berjalan
kaki, berolahraga, dan relaksasi. Nabi Muhammad juga pernah memberikan tipnya,
“Kalau kamu sedang marah padahal kamu berdiri, cobalah duduk, kalau belum reda,
cobalah berbaring, atau mengambil wudhu.” Marah adalah sifat api dan akan padam
karena air.
Ada 4 tipe orang yang berkaitan dengan amarah ini. Pertama,
adalah orang yang cepat marah dan lambat sadar. Orang ini sangat berbahaya
karena memiliki kecenderungan untuk merusak. Tipe kedua adalah lambat
marah dan lambat sadar. Ini mungkin termasuk orang yang telmi (telat
mikir). Tipe ketiga, adalah orang yang cepat marah dan cepat sadar.
Orang seperti ini perlu melakukan latihan melakukan jeda dan meredakan
kemarahan. Tipe keempat adalah orang yang lambat marah dan cepat sadar.
Inilah orang yang telah melatih otot-otot proaktivitasnya dan menjaga
kesadarannya setiap saat.
Mengendalikan marah adalah langkah terpenting dalam kepemimpinan. Kalau
setiap orang dapat mengendalikan marahnya, dunia akan jauh lebih baik. Bukan
itu saja, sebagian besar persoalan yang kita hadapi juga akan lebih mudah
diselesaikan.
Sumber tulisan: Arvan
Pradiansyah dalam Life is Beautiful.
0 komentar:
Posting Komentar