Ramadhan tahun 1446 H hari keenambelas
Pada masa Renaisans, di
Italia para pedagang memasang bangku panjang. Di situ uang dionggokkan. Orang
dapat menitipkan uangnya di sana dan mengambilnya kapan saja. Uang itu
merupakan pinjaman dari pedagang dan dapat dipinjamkan Kembali kepada siapa
saja yang memerlukan. Bangku Panjang itu disebut banca. Kadang-kadang
uang titipan itu habis, karena sebab yang macam-macam. Tentu saja, orang-orang
yang menitipkan uang marah bila mereka tak dapat mengambilnya kembali. Mereka
melepaskan kemarahan dengan menghancurkan banca.
Dalam Bahasa Italia, bangku
yang rusak itu disebut banca rotta. Dari Bahasa itu berkembang melalui banqueroute
(Perancis), masuklah nama bangkrut dalam Bahasa Indonesia. Bangkrut
adalah istilah perbankan untuk menunjukkan keadaan ketika pihak yang berutang
dinyatakan tidak sanggup membayar utang-utangnya.
Pada zaman Romawi, kreditor
yang tidak dapat menyita kekayaan debitur secara hafiah dapat memotong-motong
tubuh debitor dan membagikannya kepada kreditor. Mereka juga mengambil paksa
anggota-anggota keluarganya dan menjadikan mereka budak. Di Inggris, pada masa
King James (1603-1625), debitur yang bangkrut dipasung dalam pasukan besi di
tempat-tempat keramaian. Bila kebangkrutannya itu bercampur dengan penipuan
atau penyalahgunaan dana, pelakunya dihukum mati.
Di sini. Hukum dijalankan
tidak oleh kepolisian, tapi oleh sekelompok orang yang disebut debt collector.
Jika Anda tidak dapat membayar utang Anda, beberapa orang berwajah seram akan
mengambil paksa kekayaan Anda.
Apa yang akan terjadi bila
Anda mengalami kebangkrutan?
Pertama, Anda akan menghadapi
kekerasan dari penagih
Kedua, Anda akan menderita
kesumpekan dan kesedihan
Ketiga, Anda akan ditimpa
kelesuandan kemalasan
Keempat, Anda akan menderita
kecemasan dan kehati-hatian yang berlebihan dalam pengeluaran harta.
Apa yang harus dilakukan
sebagai Umat Islam? Nasihat Rasulullah saw: “Katakanlah pada waktu pagi dan
sore hari : Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesumpekan dan
kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelesuan dan dan kemalasan. Aku
berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kebakhilan. Aku berlindung
kepada-Mu dari lilitan utang dan kekerasan orang”.
Disarikan dari buku
Reformasi Sufistik karya Jalaluddin Rakhmat.
0 komentar:
Posting Komentar