Ramadhan tahun 1446 H hari kelima
Orang yang mempelajari al quran dan as sunnah
dengan sungguh-sungguh akan mendapatkan
bahwa masalah setan dan tipu daya, lebih banyak disebutkan bila
dibandingkan dengan nafsu.
Ayat-ayat dalam al Qur’an yang membahasa masalah
nafsu dapat dikatagorikan menjadi 3 bagian.
1. Nafsu Mazmumah (yang buruk dan jahat), disebutkan
dalam al quran surat Yusuf, 12 : 53, artinya : “ sesungguhnya nafsu itu
selalu.menyuruh kepada kejahatan”.
2.
Nafsu Lawwamah (yang suka mencela), seperti dalam surat al Qiyamah 75: 2
artinya “Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (diri sendiri)”,
dan
3. Nafsu Mutmainah (yang terpuji) yang termaktub dalam
surat An Nazi'at 79: 40 yang artinya “Dan (ia) menahan diri dari keinginan
hawa nafsu”. Jika
Manusia mampu menguasai nafsunya, dia telah berjalan mengatasi salah satu ujian
Allah yang cukup berat.
Sekiranya nafsu dididik ke
arah kejahatan dan melalui sistem yang jahat, maka nafsu akan menjadi jahat dan
liar. Maka akan lahirlah orang yang pandai tetapi jahat, orang bodoh yang
jahat, pemimpin yang jahat dan pendidik yang jahat. Ini sangat berbahaya kepada
kehidupan manusia.
Adapun masalah setan disebutkan dalam.banyak tempat
di dalam al Qur’an dan As Sunnah. Peringatan Tuhan kepada hamba-Nya dari godaan
dan tipu daya setan lebih banyak dari pada nafsu. Itulah kelaziman yang
sebenarnya. Sebab kejahatan dan rusaknya nafsu adalah karena godaan setan.
Godaan setan itulah yang menjadi poros dan sumber kejahatan.
Allah memerintahkan hamba-Nya agar berlindung dari
setan saat membaca al Qur’an atau lainnya. Hal ini karena betapa pentingnya
berlindung diri dari godaan setan. Sebaliknya, Allah tidak memerintahkan, meski
satu ayat pun, agar kita berlindung dari nafsu. Berlindung dari kejahatan nafsu
hanya kita dapatkan dalam Khutbatu'l Hajah. Nabi bersabda : "Dan kami
berlindung dari kejahatan-kejwhatan nafsu kami dan dari keburukan-keburukan
perbuatan kami".
Suatu ketika Abu Bakar As Siddiq ra berkata "Wahai
Rasulullah, ajari aku sesuatu yang harus kukatakan jika aku berada pada pagi
dan petang hari".
Beliau menjawab : "Katakanlah Ya Allah Yang
Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Pencipta segenap langit dan bumi,
Tuhan dan pemilik segala sesuatu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku berlindung
kepada-Mu dari kejahatan terhadap nafsu atau aku melakukannya kepada seorang
muslim. Katakan ini jika engkau berada pada pagi dan petang hari dan saat
engkau akan tidur”. HR Tirmidzi.
Bahan bacaan : Al-Qur’an Cordoba : 33 Tuntunan
Al-Qur’an untuk Hidup Anda
0 komentar:
Posting Komentar