Kalau ada orang Muhammadiyah yang tidak suka kemajuan, itu jelas bukan orang Muhammadiyah. KHA Dahlan menghendaki agar Muhammadiyah senantiasa berfungsi sebagau sumbu kemajuan, Demikian Prof. Din Samsudin pernah bertutur.
Dengan
semboyan Islam berkemajuan sebagaimana yang dicanangkan sang pendiri,
Muhammadiyah seharusnya maju, berada dalam di depan komunitas atau kelompok
masyarakat lainnya. Ini seharusnya menjadi watak dasar setiap aktivis Muhammadiyah.
Setiap gerak persyarikatan makin bergairah dalam beramal. Dengan demikian,
Muhammadiyah makin lama makin maju.
Tentu
saja, bagi Muhammadiyah, maju tidak asal maju, tapi maju yang berkualitas. Harus
berpijak pada al Qur’an “Berlomba-lombalah dalam kebajikan”. Ayat ini
kita ibaratkan sebagai sebuah pijar yang tak lekang oleh waktu. Dorongan untuk
motivasi. Sehingga kuncinya bukan pada perlombaannya, tapi pada keunggulan dari
kebaikan kita.
Di
antara begitu banyak karya Muhammadiyah yang unggul, terasa sekali pada
kehadiran banyak Cabang atau PCM yang memiliki keunggulan dan prestasi. Hal ini
pasti dipacu oleh ruh-ruh al Qur’an yang dimanifestasikan dalam gerakan nyata.
Apalagi, di dorong oleh lingkungan daerah yang memiliki otonomi. Pada era
otonomi itulah, roda penggerak masyarakat berada di tingkat kota atau kabupaten.
Akan tetapi pusat pertumbuhannya justru terletak di kecamatan dan kelurahan.
Disitulah keberadaan PCM/PCA dan PRM/PRA.
Sebagaimana
sebuah grafik yang bersifat rutinitas, ada ritme menanjak dan ada pula jalan
menurun. Ini terlihat sekali pada saat-saat menjelang Muktamar. Disitulah
gemuruh warga Muhammadiyah. Di segala lini Pimpinan terasa geliat organisasinya.
Mulai dari aneka lomba keorganisasian, kajian-kajian, atau konsolidasi
organisasi. Disatu sisi tampak menggembirakan. Namun di posisi lain tampak
kelesuan akibat rutinitas.
Untuk
menjaga serta meningkatkan keberadaan persyarikatan, kita harus secara terus
menerus berfastabuqul khairat dan bersikap al-ghirrah ‘ala-ddin, yaitu
mengambil pelajaran dari kemajuan orang lain. Kemudian kita terapkan dan
jalankan dalam hidup kita. Cara seperti ini, sangat penting bagi warga
Muhammadiyah. Sebab, melalui kebaikan, inovasi, dan kerasi bagi kepentingan
umat dan kemanusiaan secara lebih luas.
Bahan bacaan : "Muhammadiyah untuk semua" karya Prof. DR. HM Din Samsudin, MA
0 komentar:
Posting Komentar