Sudah menjadi kewajiban
seorang Muslim sehari-hari untuk menjalankan segala bentuk ibadah yang
diperintahkan oleh Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw. Tiada alasan bagi
seorang Muslim untuk dengan sengaja meninggalkan ajaran agamanya. Hal ini
karena Allah swt telah menegaskan bahwa tujuan diciptakannya manusia di bumi
ini adalah untuk beribadah kepada-Nya. Surat Adz Dzariyat 51:56, artinya
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku”.
Menilik ungkapan di atas,
sepintas terlihat bahwa Islam adalah agama yang ketat, kaku. Seolah tergambar
bahwa Islam adalah yang penuh tuntutan, tidak peduli bagaimana pun keadaan
serta situasi dan kondisi umatnya. Islam, seakan-akan adalah agama yang
beratuntuk dijalankan.
Padahal, tidak demikian
agama Islam itu. Justri sebaliknya, Islam adalah agama yang longgar, lentur,
sangat mengerti keadaan umatnya. Islam adalah agama yang ringan dan mudah untuk
dijalankan.
Kemudahan Islam ini, secara
lebih spesifik dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Pertama, adalah
kemudahan yang diberikan secara langsung oleh Allah swt dan Rasul-Nya, yang
termaktub dalam Al-Qur’an maupun Hadits. Contohnya : kemudahan bagi mereka yang
sedang dalam perjalanan dapat melaksanakan shalat dengan cara jamak dan atau
qasar.
Kedua, adalah kemudahan
yang bersumber dari hasil ijtihad manusia karena dalam al-Qur’an maupun hadits,
tidak ditemukan petunjuk yang tegas. Sehingga memerlukan penalaran mendalam serta
pencurahan daya yang maksimal untuk mengetahuinya. Contohnya : Kemudahan dalam
cara menentukan awal Ramadhan dan Idul fitri, Ketika Rukyat (melihat hilal
secara langsung) dirasa sulit untuk dilakukan karena berbagai hal , maka
digunakan cara hisab (memperhitungkan posisi hilal) yang lebih sederhana dan
mudah dilakukan.
0 komentar:
Posting Komentar