Sabtu, 12 Oktober 2024

Published Oktober 12, 2024 by with 0 comment

Brainstorming, Praktik Pembelajaran Problem Solving

 



Oleh: Muhammad Khairul Safa’at

Pernahkah pembaca mendengar metode brainstorming dalam sebuah proses pembelajaran? Iya, brainstorming merupakan salah satu metode pembelajaran berbentuk penggalian ide kreatif atas suatu permasalahan nyata, dengan cara berdiskusi untuk menghasilkan gagasan. Pada proses pembelajaran, metode ini dapat meningkatkan antusiasme siswa dan mengajarkan untuk berpikir solutif kreatif. Brainstorming cocok diterapkan pada seluruh mata pelajaran sekolah, terlebih pada pembelajaran Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba) jenjang SMA.

Saya mencoba menuliskan pengalaman dalam penerapan metode ini. Metode brainstorming saya terapkan pada pembelajaran Ismuba mapel Aqidah Akhlak di kelas X. Metode ini secara garis besar saya terapkan melalui tiga langkah yang akan saya uraikan agar pembaca memiliki gambaran.  Langkah pertama adalah penggalian ide secara individu. Pada proses ini, siswa diminta menjawab secara individu beberapa pertanyaan tentang suatu permasalahan yang hangat diperbincangkan hari ini pada selembar kertas. Jawaban tidak boleh sama dengan siswa lain dan harus berdasarkan pemikiran ide sendiri. Contoh pertanyaan dimaksud sebagai berikut:

Masalah bullying menjadi pembahasan yang serius di sekolah manapun, termasuk di SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat, Solo. Masalah ini terus berkembang sampai muncul istilah baru cyberbullying (perundungan di dunia maya). Menurut kamu, sebagai pelajar Muhammadiyah yang berkarakter cerdas, apa saja penyebab cyberbullying? Bagaimana usaha kamu mengurangi, bahkan menghilangkan cyberbullying di sekolah?

Setelah langkah penggalian ide, siswa melakukan diskusi kelompok. Siswa dalam satu kelas yang sudah menulis jawaban masing-masing, dibagi menjadi lima kelompok, terdiri dari tiga  kelompok putri dan dua kelompok putra. Setiap siswa dalam satu kelompok diminta berdiskusi dan membandingkan jawaban masing-masing, kemudian menentukan jawaban terbaik dari pertanyaan yang telah ditanyakan di awal. Proses pencarian jawaban terbaik bisa dengan cara memilih satu diantara sekian jawaban dalam satu kelompok, atau menggabungkan 2 ide jawaban.

Memberikan Masukan

Langkah ketiga adalah siswa melakukan presentasi. Perwakilan setiap kelompok, mempresentasikan jawaban di depan kelas dan disimak oleh siswa lain. Dalam proses ini, siswa lain diperbolehkan memberi masukan atau saran terkait presentasi temannya. Dengan metode ini, saya merasakan selama proses pembelajaran berlangsung, siswa menjadi lebih aktif dan kreatif. Permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar, akan dicari solusi penyelesaiannya oleh siswa. Ini mendorong siswa menjadi problem solver dalam menghadapi masalah di sekitar.

Saya juga bertanya kepada siswa dalam proses refleksi pembelajaran. Salah satu siswa menyatakan metode belajar seperti ini sangat seru, membuat suasana kelas menjadi aktif berdiskusi. Metode brainstorming mendorong siswa berdiskusi dan memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama. Demikian catatan refleksi metode pembelajaran yang saya lakukan dalam proses pembelajaran di kelas.

Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Penulis adalah guru Ismuba SMA Muhammadiyah PK Kottabarat Solo. 

Sumber tulisan : https://muhammadiyahsolo.com/20240116/brainstorming-praktik-pembelajaran-problem-solving-4966

      edit

0 komentar:

Posting Komentar