sumber gambar : https://www.parapuan.co/read/533430722/mandiri-finansial-dan-bebas-finansial-ternyata-tak-sama-ini-perbedaannya#google_vignette |
Para
milenial identik dengan kelompok yang mudah menghabiskan uang tanpa
pertimbangan. Istilah kecerdasan finansial masih perlu disosialisasikan kepada
masyarakat karena istilah ini sering juga disebut sebagai finansial literacy yang
artinya sebuah kemampuan atau pencapaian kognitif untuk mengambil keputusan
tepat terkait sumber keuangan yang ada. Tujuannya adalah untuk mencapai
kebebasan finansial dan menyingkirkan segala bentuk kekhawatiran tentang
keuangan.
Generasi
milenial yang cerdas dia akan mampu untuk mengambil keputusan terkait uang yang
dimilikinya sehingga tidak memiliki tren yang ada. Mereka mampu untuk
menghitung dengan cermat segala seuatunya dan mampu untuk melihat celah atau
peluang yang ada. Cerdas finansial ini sangat penting sekali dimiliki karena
akan menghindarkan dari perilaku konsumtif yang tidak mempertimbangkan profit
dan benefit yang akan didapatkan.
Cerdas
finansial sangat memperhatikan masa-masa paceklik yang akan tiba sewaktu-waktu
seperti adanya wabah covid 19 yang kita tidak pernah menahu tentang terjadinya
musibah ini. Di Minangkabau ada Lumbung padi yang akan digunakan pada musim
paceklik tadi sehingga persediaan padi masih ada di lumbung padi sehingga tidak
ada masyarakat yang kelaparan. Usaha sedia payung sebelum hujan ini sangat
penting sekali, karena adanya perencanaan yang sangat matang sekali. Ingat masa
tua yang tidak bisa dielakkan lagi. Untuk itu generasi milenial yang super
keren harus memiliki kecerdasan ini.
Generasi
milenial harus melihat peluang-peluang yang tidak diminati orang lain untuk
dijadikan peluang usaha. Peluang ini bisa ditangkap dengan menyimak dan
mengamati lingkungan sekitar, sehingga rasa peka itu akan tersah jika dilatih
secara terus-menerus. Melihat apa saja generasi cerdas melineal akan berpikir
peluang apa yang dapat dikembangkan dengan melihat benda tersebut. Generasi
milenial akan melihat dengan cerdas peluang itu, contohnya ketika akan membeli
rumah suatu saat nanti ia sudah memikirkan ada apa tidak warung dekat rumah
tersebut jika ada mereka tidak akan membeli rumah di daerah tersebut. Generrasi
milenial akan mencari rumah yang sekiranya tidak ada warung di dekat itu,
sehingga ia dapat membuka warung yang akan mendatangkan profit yang tidak
terbatas.
Perilaku
sederhana yang mendatangkan pemborosan harus dihindari. Seperti membayar
listrik tidak tepat waktu, membayar hutang juga tidak sesuai perjanjian. Hal
sederhana ini jika ditunda-tunda akan dikenai denda yang harus dibayar,
sebenarnya ia mampu untuk membayar tepat waktu, tapi karena punya habit untuk
menunda-nunda akhirnya memperbanyak pengeluaran. Ini adalah salah satu perilaku
sederhana yang tidak perlu dimiliki oleh generasi milenial.
Sesungguhnya
ada kecerdasan finansial yang lebih penting. Kita yang cerdas akan membelanjakan
uang lebih efektiv untuk tujuan akhirat kelak. Misalnya daripada membeli
jajanan, lebih menguntungkan jika kita masukkan dalam kotak amal. Daripada untuk
membeli tas bermerk, lebih baik untuk memberi makan untuk orang miskin. Atau
untuk membeayai sekolah anak yatim. Masih banyak lagi contoh lain yang dapat
disebutkan. Semoga kita termasuk orang yang cerdas finansial.
Ditulis oleh: Dasril
0 komentar:
Posting Komentar