Minggu, 13 Juli 2025

Published Juli 13, 2025 by with 0 comment

Pengajian Tri Wulan PRM Candirejo

Pengajian dalam Muhammadiyah memang sangat penting. Apalagi Muhammadiyah telah menegaskan dirinya sebagai Gerakan Islam dan Dakwah. Karena itu, kita dapat memahami dalam Aanggaran Rumah Tangga Muhammadiyah pasal 5 ayat (2) ada ketentuan yang inti pokoknya “Syarat pendirian Ranting sekurang-kurangnya mempunyai:

a. Pengajian/kursus anggota berkala

b. Pengajian/kursus umum berkala

c. Mushalla/surau/langgar sebagai pusat kegiatan;

d. jamaah

Pada tiap Ranting ada sejumlah orang di antara anggota yang dipilih dan mendapat amanah untuk memimpin yang disebut Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM).

Tiap Ranting Muhammadiyah sekurang-kurangnya mempunyai tiga macam pengajian, yaitu: pengajian umum, pengajian anggota, dan pengajian pimpinan. Ketiga macam pengajian itu dapat dibedakan dari segi peserta, tujuan, topik atau tema, dan waktu penyelenggaraan. Pengajian Umum disediakan untuk masyarakat umum sebagai sarana untuk menyebarluaskan ajaran Islam yang sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Karena itu, topik yang disajikan bersifat umum mengingat keragaman peserta.

Pimpinan Ranting Muhammadiyah Candirejo selalu mentaati yang sudah digariskan oleh Persyarikatan, diantaranya adalah Pengajian Pimpinan. Akan tetapi, di wilayah Candirejo sendiri, antara pimpinan dengan warga hampir tidak ada batas. Apalagi kalau masalah pengajian. Oleh karenanya, Pimpinan mengambil kebijakan, bahwa pengajian itu adalah sebuah dakwah, yang dapat dihadiri oleh siapapun, terutama takmir yang ketempatan.

Ahad, 13 Juli 2025 yang bertepatan dengan tanggal 17 muharram 1447 H, PRM Candirejo bersama dengan jamaah masjid al Iman Candirejo bersama-sama melaksanakan pengajian triwulan. Pada kesempatan tersebut hadir Bapak Lurah Farah Dedy Setiawan, S.Pd. Takmir masjid yang dikomandani oleh Bapak H. Widianto Hadi serta segenap Pimpinan Ranting Muhammadiyah Candirejo.

Dalam kesempatan tersebut Bapak H. Suparta, SE selaku Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Klaten menuturkan tentang bulan Istimewa dalam Islam, yaitu: Muharram, Rajab, Dzulqo’dah, dan Dzulhijjah, Selain itu ada bulan yang sangat istimewa, yaitu Ramadhan.

Sekarang ini, masyarakat sudah mencair terhadap kepercayaan bulan Muharram. Semula banyak orang Islam yang takut menyelenggarakan sesuatu di bulan ini. Sekarang sudaht tidak was-was lagi, karena dalam Islam semua hari adalah baik. Semua bulan adalah Bagus.

Disinggung juga tentang manfaat Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) yang secara resmi ditetapkan oleh Muhammadiyah sebagai kalender umat Islam sedunia. Adapun manfaatnya sebagai berikut.

Pertama, pemberlakuan kalender tunggal akan menghidupkan kembali wacana ilmu falak.

Ilmu falak yang memadukan astronomi dengan ajaran Islam telah menjadi warisan intelektual yang kaya dalam sejarah peradaban Islam.

Kedua, kalender tunggal memungkinkan umat Islam untuk menatap ke depan dengan visi global.

Ketiga, pemanfaatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu pilar utama dalam pemberlakuan kalender ini.

Keempat, pemberlakuan kalender ini akan memperkuat persatuan umat Islam secara global.

Perbedaan penetapan hari raya sering kali memicu kebingungan, bahkan ketegangan, di antara komunitas Muslim di berbagai negara. Dengan kalender tunggal, umat Islam dapat menjalankan ibadah secara serentak, menciptakan harmoni dalam pelaksanaan ritual keagamaan.

Kelima, kalender tunggal membawa kemudahan dalam koordinasi internasional.

Keenam, kalender tunggal dapat meningkatkan akurasi perhitungan waktu ibadah.

Ketujuh, pemberlakuan kalender ini akan memperkuat identitas budaya Islam.

Kedelapan, kalender tunggal mendorong pengembangan pendidikan dan penelitian.

Kesembilan, dalam ranah ekonomi syariah, kalender tunggal dapat meningkatkan efisiensi.

Kesepuluh, kalender tunggal dapat mengurangi konflik penetapan waktu keagamaan.










Read More
      edit

Sabtu, 28 Juni 2025

Published Juni 28, 2025 by with 0 comment

Kalender Hijriah Global Bukan Sekadar Mungkin, Tapi Mendesak untuk Persatuan Umat

 

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Syamsul Anwar, menegaskan bahwa pembuatan kalender Hijriah global tunggal bukan hanya memungkinkan, tetapi juga menjadi kebutuhan mendesak bagi umat Islam di seluruh dunia. Hal tersebut ia sampaikan dalam seminar internasional dan peluncuran Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang diselenggarakan Muhammadiyah di Convention Hall Masjid Wahidah Dahlan, Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta.

“Sebagian orang bertanya: mungkinkah menyatukan awal bulan Qamariyah di seluruh dunia? Jawabannya: tentu saja mungkin,” tegas Prof. Syamsul. Ia mencontohkan, kalender Masehi digunakan seragam di seluruh dunia, mengapa kalender Hijriah tidak bisa demikian?

Prof. Syamsul menjelaskan, sejak masa awal, umat Islam sudah memiliki kalender sendiri, namun bentuknya masih sederhana, yakni kalender numerik—bulan ganjil ditetapkan 29 hari, bulan genap 30 hari. Sistem ini, meski berguna, tidak mencerminkan realitas astronomis yang sebenarnya, karena tidak mempertimbangkan peredaran bulan.

“Salah satu kelemahannya, Ramadan selalu ditetapkan 30 hari, padahal dalam kenyataannya bisa 29 atau 30 hari,” jelasnya.

Kalender numerik ini bertahan hingga abad ke-19. Memasuki abad ke-20, umat Islam mulai mencari sistem kalender yang lebih akurat secara ilmiah, namun belum berhasil menemukan format global yang bisa diterapkan secara seragam. Baru pada tahun 2016, sebuah titik temu mulai tampak.

Dalam konferensi internasional di Istanbul pada 2016, delegasi dari lebih dari 50 negara menyepakati perlunya kalender Hijriah global berbasis hisab (perhitungan astronomis). Konferensi tersebut menyatukan visi para ahli falak dan pemimpin keagamaan dari berbagai negara untuk membentuk sistem penanggalan yang ilmiah dan seragam.

“Jadi, kalender ini bukan ide baru. Ia kelanjutan dari tradisi Islam dalam mengatur waktu yang kini disempurnakan dengan metode modern,” ujar Prof. Syamsul.

Menjawab pertanyaan apakah Al-Qur’an atau Sunnah secara eksplisit memerintahkan penggunaan hisab, Prof. Syamsul menjawab: tidak. Namun, secara metodologis, Al-Qur’an dan hadits memberikan arah yang mendukung pendekatan ilmiah dalam penetapan waktu.

“Sebagai contoh, Allah berfirman: Umat ini adalah umat yang satu. Maka wajar jika kita memiliki sistem kalender yang juga satu,” katanya.

Selain itu, ia mengutip ayat: Dan tidaklah Kami mengutusmu (wahai Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam. Hal ini menegaskan sifat universal Islam yang menuntut sistem ibadah yang seragam dan inklusif, termasuk dalam hal penanggalan.

Menurut Prof. Syamsul, usulan penggunaan kalender lokal atau regional hanya akan memperbesar perbedaan. Kalender seperti itu tidak bisa disebut kalender karena gagal menyatukan waktu secara sistemik dan global.

Kalender Islam, menurutnya, harus memenuhi tiga syarat utama, yaitu mencerminkan keutuhan ajaran Islambersifat universal dan didasarkan pada metode ilmiah yang disepakati, yakni hisab falak modern.

“Kita tidak perlu membangun sistem baru. Dunia Islam telah sepakat sejak 2016. Tugas kita hari ini adalah menerapkannya secara konsisten,” pungkasnya.

Prof. Syamsul mengakhiri sambutannya dengan ajakan untuk tidak lagi memperdebatkan dasar kalender Hijriah, melainkan fokus pada implementasinya. Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika ada penjelasannya yang kurang dipahami karena keterbatasan bahasa.

“Kalender Hijriah global adalah simbol kesatuan, bukan sekadar alat penanda waktu,” ujarnya.

 

Read More
      edit

Sabtu, 21 Juni 2025

Published Juni 21, 2025 by with 0 comment

Berani Berinovasi

 


Oleh : DR. Khoiruddin Bashori

Inovasi adalah hasil dari proses kreatif yang melibatkan pemikiran divergen, yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide atau solusi yang berbeda dari yang sudah ada. Inovasi membutuhkan kemampuan untuk melihat masalah dari sudut pandang yang baru dan menggabungkan informasi yang sudah ada dengan cara yang unik.

Kreativitas muncul dari proses mental seperti konseptualisasi, eksplorasi, dan transformasi ide. Orang yang mampu berinovasi biasanya memiliki kemampuan kognitif yang fleksibel dan terbuka terhadap pengalaman baru. Pemenang adalah individu yang mampu berpikir di luar kotak dan menghasilkan solusi yang lebih efektif-efisien dibandingkan orang lain.

Individu yang memiliki kebutuhan tinggi untuk berprestasi cenderung lebih termotivasi untuk menciptakan inovasi. Mereka tidak takut mengambil risiko dan selalu mencari cara untuk meningkatkan diri. Tanpa keberanian ini, seseorang mungkin akan tetap berada di zona nyaman dan tidak mampu memimpin perubahan.

Individu seringkali dipengaruhi oleh norma-norma kelompok atau tekanan sosial untuk mengikuti apa yang sudah ada. Namun, inovator adalah orang yang mampu melawan tekanan ini dan menawarkan ide-ide baru, meskipun mungkin dianggap tidak populer pada awalnya.

Inovasi dan keberanian menawarkan karya kreatif adalah faktor kunci yang membedakan pemenang dan pecundang. Pemenang adalah individu yang mampu berpikir kreatif, mengambil risiko, dan memimpin perubahan, sementara pecundang mungkin terjebak dalam pola pikir konvensional dan takut menghadapi tantangan.


Read More
      edit

Kamis, 05 Juni 2025

Published Juni 05, 2025 by with 0 comment

Harapan Seorang Mukmin

 

Ù‚ُÙ„ْ Ø¥ِÙ†َّ صَÙ„َاتِÙ‰ ÙˆَÙ†ُسُÙƒِÙ‰ ÙˆَÙ…َØ­ْÙŠَاىَ ÙˆَÙ…َÙ…َاتِÙ‰ Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ رَبِّ ٱلْعَٰÙ„َÙ…ِينَ

"Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam". 

Kalimat ini adalah doa iftitah yang sering dibaca dalam sholat, terutama dalam sunnah. Doa ini juga merupakan pengingat bagi setiap muslim untuk selalu beribadah dan beraktivitas dengan niat dan tujuan yang lurus, yaitu semata-mata karena Allah. 

Dalam tafsir Departemen Agama RI, Katakanlah, wahai nabi Muhammad, sesungguhnya salatku yang aku kerjakan selama hidupku, ibadahku atau kurbanku, hidupku dengan berbagai amalan yang aku kerjakan selama itu, dan matiku dengan membawa iman dan amal saleh, hanyalah untuk Allah, tuhan seluruh alam, bukan untuk lain-Nya.

Ayat ini menegaskan tentang keharusan manusia untuk mengabdi hanya kepada Allah, baik dalam bentuk ibadah ritual atau lainnya, semenjak hidup sampai mati. Tidak ada sekutu bagi-Nya dalam bentuk apa pun, karena hal itu mustahil bagi Allah.

Karena semua pasrah hanya kepada Allah, maka bagi seorang muslim harus memiliki harapan. Dengan harapan hidup menjadi bermanfaat, tidak terlalu jauh dalam urusan duniawi, karena kelak ada kehidupan yang lebih kekal. Sebagaimana perjuangan Nabi Ibrahim dalam menegakkan kalimat Allah.

Harapan seorang mukmin adalah harapan akan rahmat, kemudahan, dan pertolongan Allah SWT dalam segala keadaan. Mukmin memiliki harapan besar pada Allah, percaya bahwa segala masalah dapat diselesaikan melalui ikhtiar, doa, dan tawakal kepada-Nya. 

  • Seorang mukmin selalu memiliki harapan akan rahmat, pertolongan, dan kemudahan dari Allah SWT. 
  • Seorang mukmin percaya bahwa Allah SWT akan selalu ada untuk membantu dan memberikan yang terbaik. 
  • Harapan harus diimbangi dengan upaya (ikhtiar), doa, dan tawakal kepada Allah SWT. 
  • Seorang mukmin berpikir positif tentang Allah SWT dan berharap akan kebaikan dan rahmat-Nya. 
  • Sabar dalam menghadapi maksiat. Ketika menghadapi musibah, seorang mukmin bersabar dan tetap berharap akan pertolongan Allah SWT. 
  • Mukmin selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. 

Imam dan Khotib: H. Sarwanto, S.Ag.

Read More
      edit

Sabtu, 31 Mei 2025

Published Mei 31, 2025 by with 0 comment

Dampak Perfeksionisme

Perfeksionisme adalah pola pikir yang ditandai oleh harapan yang sangat tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain. Orang yang perfeksionis cenderung memiliki standar yang sangat tinggi, menghindari kegagalan, dan merasa tidak puas dengan hasil pekerjaan, meskipun hasil tersebut mungkin sudah dianggap baik oleh orang lain.

Perfeksionis tidak hanya ingin segala sesuatu sempurna, tetapi mereka juga merasa perlu untuk merencanakan setiap aspek kehidupan, bahkan mimpi, dengan cermat. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan yang berlebihan dan stres, karena ketakutan terhadap kesalahan atau kegagalan yang mungkin akan terjadi.

Perfeksionis cenderung mengaitkan nilai diri mereka dengan pencapaian atau hasil. Ketika hasilnya tidak sesuai dengan harapan yang tinggi, mereka dapat merasa tidak berharga. Bagi perfeksionis, proses perencanaan dan pengorganisasian mimpi menjadi sangat penting, karena mereka berusaha untuk mengontrol hasil agar sesuai dengan standar sempurna.

Untuk mengatasi kecenderungan perfeksionis yang berlebihan, kita dapat melakukan reevaluasi standar. Mempertimbangkan ulang standar yang telah ditetapkan dan mengubahnya menjadi lebih realistis dan fleksibel. Dengan mengelola harapan sesuai dengan kemampuan, beban batin menjadi lebih ringan.

Mengembangkan praktik kesadaran (mindfulness) dapat pula membantu individu untuk menerima ketidaksempurnaan, menghargai proses, dan menyadari bahwa kegagalan atau kesalahan adalah bagian dari pengalaman hidup yang berharga. Kegagalan tidak jarang justru menjadi batu pijakan untuk kesuksesan lebih besar di masa depan.

Read More
      edit

Senin, 19 Mei 2025

Published Mei 19, 2025 by with 0 comment

Negosiasi

 

Sebagai seorang organisatoris, tentu kemampuan retorika, diplomasi bukanlah barang asing. Bahkan seorang organisatoris persoalan manajemen sudah pekerjaan setiap saat. Bagian dari sebuah organisasi yang besar, tentu memiliki relasi yang banyak dan kuat. Ini tak lain karena tata pergaulannya yang dapat diterima oleh orang lain. Namun tidak semua orang dapat melakukan negosiasi.

Setiap saat, manakala kita berkomunikasi dengan orang lain, hampir dapat dipastikan memiliki kandungan negoisasi.Tawar menawar. Dialog yang hendak dibangun mempunyai tujuan “win-win solution”. Karena semuanya ingin puas. Tak ada yang direndahkan.

Meskipun setiap saat kita berunding, namun ada baiknya tips berikut ini dapat dijadikan referensi atau wawasan agar supaya negoisasi berjalansukses. Menang semuanya.

1. Persiapan. Setiap orang yang berpidato, pasti dipilah menjadi tiga bagian besar. Pertama pembukaan, kedua isi dan dilanjutkan penutup atau kesimpulan. Jadi bagian yang utama dari pidato adalah isi.

Negoisasi berbeda. Bagian utamanya justru di depan yang merupakan kerangka atu persiapan. Karena di wilayah ini, hasil dan tujuan negoisasi ditetapkan. Tidak heran, untuk melakukan negosiasi perlu persiapan yang matang agar memperoleh hasil yang baik. Demikian pula dari pihak orang lain akan mendapatkan nilai-nilai yang pantas.

2. Tahap berbagi. Periode berbagi ini sebagai akibat dari jalannya negoisasi. Orang yang telah berpengalaman dalam bernegosiasi, ia akan membuka dengan kalimat-kalimat yang disukai oleh lawan bicara. Dengan menyanjung, memberi apresiasi terhadap lawan, berarti negoisasi telah berjalan separonya. Orang lain akan segan manakala diperlakukan sebagai manusia yang memiliki harga diri. 

3. Tawar menawar. Setelah pembukaan negoisasi berjalan dengan baik, saatnya kita membuka yang setulus-tulusnya maksud dan tujuan melakukan negosiasi. Tahapan ini akan diraih secara bersama-sama win-win solution. Kita tidak perlu pelit terhadap informasi, sebaliknya tidak terlalu memberi informasi yang berlebihan. Intinya balance.

4. Penutup dan komitmen. Setelah tawar menawar dalam bentuk jadi, muncullah komitmen bersama. Hasil perundingan sebagai perjanjian terikat, satu dengan yang lainnya menghormati itikad bersama. Andai salah satu yang mengingkari dari perjanjian itu, mungkin tidak ada kepercayan kepada orang itu. Kalau di media sosial, mengingkari perjanjian akan dikebiri olah orang lain. Meskipun pejabat pusat.


Read More
      edit

Selasa, 13 Mei 2025

Published Mei 13, 2025 by with 0 comment

Ranting itu Penting. Cabang itu Terpandang


Kalau ada orang Muhammadiyah yang tidak suka kemajuan, itu jelas bukan orang Muhammadiyah. KHA Dahlan menghendaki agar Muhammadiyah senantiasa berfungsi sebagau sumbu kemajuan, Demikian Prof. Din Samsudin pernah bertutur.

Dengan semboyan Islam berkemajuan sebagaimana yang dicanangkan sang pendiri, Muhammadiyah seharusnya maju, berada dalam di depan komunitas atau kelompok masyarakat lainnya. Ini seharusnya menjadi watak dasar setiap aktivis Muhammadiyah. Setiap gerak persyarikatan makin bergairah dalam beramal. Dengan demikian, Muhammadiyah makin lama makin maju.

Tentu saja, bagi Muhammadiyah, maju tidak asal maju, tapi maju yang berkualitas. Harus berpijak pada al Qur’an “Berlomba-lombalah dalam kebajikan”. Ayat ini kita ibaratkan sebagai sebuah pijar yang tak lekang oleh waktu. Dorongan untuk motivasi. Sehingga kuncinya bukan pada perlombaannya, tapi pada keunggulan dari kebaikan kita.

Di antara begitu banyak karya Muhammadiyah yang unggul, terasa sekali pada kehadiran banyak Cabang atau PCM yang memiliki keunggulan dan prestasi. Hal ini pasti dipacu oleh ruh-ruh al Qur’an yang dimanifestasikan dalam gerakan nyata. Apalagi, di dorong oleh lingkungan daerah yang memiliki otonomi. Pada era otonomi itulah, roda penggerak masyarakat berada di tingkat kota atau kabupaten. Akan tetapi pusat pertumbuhannya justru terletak di kecamatan dan kelurahan. Disitulah keberadaan PCM/PCA dan PRM/PRA.

Sebagaimana sebuah grafik yang bersifat rutinitas, ada ritme menanjak dan ada pula jalan menurun. Ini terlihat sekali pada saat-saat menjelang Muktamar. Disitulah gemuruh warga Muhammadiyah. Di segala lini Pimpinan terasa geliat organisasinya. Mulai dari aneka lomba keorganisasian, kajian-kajian, atau konsolidasi organisasi. Disatu sisi tampak menggembirakan. Namun di posisi lain tampak kelesuan akibat rutinitas.

Untuk menjaga serta meningkatkan keberadaan persyarikatan, kita harus secara terus menerus berfastabuqul khairat dan bersikap al-ghirrah ‘ala-ddin, yaitu mengambil pelajaran dari kemajuan orang lain. Kemudian kita terapkan dan jalankan dalam hidup kita. Cara seperti ini, sangat penting bagi warga Muhammadiyah. Sebab, melalui kebaikan, inovasi, dan kerasi bagi kepentingan umat dan kemanusiaan secara lebih luas.  

Bahan bacaan : "Muhammadiyah untuk semua" karya Prof. DR. HM Din Samsudin, MA

Read More
      edit

Sabtu, 10 Mei 2025

Published Mei 10, 2025 by with 0 comment

Jangan Mengagungkan Sejarah

 

Percikan perpecahan dalam tubuh Islam dapat ditengarahi dari pengangkatan Usman bin Affan sebagai khalifah menggantikan Umar bin Khattab. Intrik demi intrik mewarnai perjalanan pemerintahan Usman. Kelompok yang cukup intens mengkritik adalah pengikut Ali bin Abi Thalib.

Anak buah Ali cukup punya alasan mengapa mereka begitu getol untuk mendudukkan Ali sebagai pengganti nabi Muhammad, bukan Abu Bakar. Menurut silsilah Quraisy, Ali memiliki jalur dari bani Hasyim. Yang membuat cukup validitas adalah menantu Rasulullah. Itulah sebabnya peristiwa karbala menyisakan luka yang cukup dalam hingga kini.

Marwan bin Abu Sufyan, juga mengklaim sebagai keturunan resmi garis Quraisy dari jalur Abdu Syam. Padahal apabila dari pihak yang bertikai mau mempelajari bagaimana Rasulullah memberi contoh berdemokrasi, yaitu tatkala menyatukan empat suku yang rebutan ingin meletakkan batu hitam (hajar aswad), mestinya tidak akan terjadi saling membinasakan.

Sejarah telah menorehkan peristiwa tanpa memihak. Sejarah tetaplah dokumen untuk dibaca. Adapun akan menjadi sebuah pemelajaran, evaluasi, ataukah berserakan seadanya, tetap kembali kepada manusia untuk memanfaatkannya. Mereka yang terus mengagungkan dan menjunjung tinggi kelompoknya, memiliki alasan tersendiri. Namun ingat, ada kelompok lain yang berseberangan jalan. Fraksi lain juga akan menempuh jalan yang sama. Sehingga satu dengan lainnya akan secara terus menerus mendewakannya.

Syafi’i Ma’arif, melihat ini dengan hati yang gundah. Islam telah terkotak-kotak sesuai dengan keyakinan masing-masing. Padahal al Qur’an sebagai Rahmatan lil’alamin. Topeng agama sering dipakai semata-mata untuk menyamarkan rencana jahatnya, demi kekuasaan duniawi yang disembunyikan. Dengan kedok agama, tindakan perampokan, penjarahan, pembunuhan, penculikan, dan pemerkosaan seperti mendapat pembenaran secara teologis.

Lebih jauh, beliau mengatakan: tanpa ada kesediaan umat Islam untuk keluar dari kotak-kotak Arab yang telah menguasai pemikiran Muslim sejagat selama berabad-abad, apa yang sering dikatakan sebagai kebangkitan Islam hanya akan berujung dengan sebuah ilusi sejarah yang meninabobokan. Oleh karena itu, erlu dibangun sebuah Islam yang relative bebas dari beben sejarah yang sangat melelahkan.

Islam yang berjubah suniisme, syi’isme, mu’tazilah, jabariyah, dan Khawarij adalah ciptaan sejarah sebagai buah dari sengketa politik kekuasaan di kalangan elite Arab Muslim pada masa awal dengan mengingkari al Qur’an dan pesan kenabian. Pihak-pihak yang bermusuhan selalu saja mengutip teks-teks suci, tetapi yang berlaku di lapangan adalah pengkhianatan terhadap teks itu.

Bahan bacaan: Percik-percik Pemikiran Buya Syafi’i

Read More
      edit

Senin, 05 Mei 2025

Published Mei 05, 2025 by with 0 comment

Revivalisme model Muhammadiyah

 


Revivalisme berasal dari kata revival yang artinya kebangkitan kembali, kebangunan baru. Bangkit kembali dalam konteks keagamaan, sosial, maupun budaya. Adapun kata revivalis adalah orang atau kelompok yang melakukan.

Secara sederhana, revivalisme merujuk pada periode atau gerakan kebangunan rohani dalam suatu komunitas agama, dimana terjadi peningkatan signifikan dalam minat, komitmen dan pengalaman religius di antara anggotanya. Hal ini ditandai dengan konversi masal, pembaharuan moral dan etik, serta munculnya semangat baru untuk pelayanan dan misi.

Runtuhnya Bani Abbasiah di Baghdad pada tahun 1258, setelah bercokol selama 500 tahun akibat dari serangan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan, merupakan peristiwa yang penting untuk kebangkitan umat Islam. Revivalisme dalam Islam berarti bangkit kembali, atau usaha menghidupkan kembali spirit keislaman dari kejatuhan atau kemunduran dengan mengajarkan kembali sesuai yang asli, yang dianggap telah berubah.

Untuk menunjukkan bahwa revivalisme, dapat dijadikan pembanding, bahwa revivalisme lebih dominan untuk komunitas keagamaan. Pada abad ke-18 ada tiga peristiwa yang patut dicatat.

Pertama, Kebangunan Besar (The Great Awakening) di Amerika Utara, yaitu serangkaian kebangunan rohani Protestan yang memiliki dampak besar pada pembentukan identitas Amerika dan mendorong semangat individualisme religius.

Kedua, Gerakan Metodis di Inggris, yang dipimpin oleh John Wesley. Gerakan ini menekankan pengalaman pribadi akan kasih karunia Tuhan dan mendorong pelayanan sosial yang aktif.

Ketiga, Gerakan Wahabi dalam Islam, didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab (1703-1792). Sebuah gerakan reformasi di Jazirah Arab yang menyerukan pemurnian ajaran Islam dari inovasi-inovasi yang dianggap bid'ah.

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam tak luput dari atmosfir revivalisme. KHA Dahlan, sebagai pendiri Muhammadiyah, lebih memilih jalur dari Jamaluddin al Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha dibanding dengan model Muhammad bin Abdul Wahab yang puritan. Gerakan wahabi yang eksklusif, menerapkan ajaran sesuai teks (tanpa kaidah Bahasa, ulumul qur’an, ulumul hadits), sering melontarkan tuduhan tahayul, bid’ah, adalah pemikiran yang sempit.

Ada yang menyebut bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi yang menggerakkan “revivalis liberal”. Artinya berbeda dengan komunitas lain yang juga sama-sama penyandang revivalisme Islam. Daliar Noer menamakan Muhammadiyah sebagai “Islam modern”.

Muhammadiyah, meskipun sering ditautkan dengan gerakan pembaharua Islam sebelumnya, termasuk dengan Muhammad Abduh, secara khusus memiliki karakteristik yang berbeda. Muhammadiyah lebih maju, karena gerakan Islam ini memelopori lahirnya institusi sosial modern. Selain lembaga pendidikan, Panti Asihan Yatim (PAY), mendirikan organisasi Islam perempuan Aisyiyah yang tidak ada di belahan dunia Islam manapun kala itu.

Saat ini ada 31 badan pembantu sesuai dengan keputusan muktamar ke-48, dengan rincian 13 majelis, 15 lembaga dan 3 biro, untuk membantu Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya. Dimasa depan akan bertamabah sesuai dengan kebutuhan untuk menjawab tantangan jaman. 

Meskipun redaksi selalu berubah, Muhammadiyah tetap berkomitmen untuk selalu menjunjung tinggi Agama Islam. 

Sumber bacaan : "Gerakan Islam Berkemajuan" karya Prof. Haedar Nashir


Read More
      edit

Minggu, 27 April 2025

Published April 27, 2025 by with 0 comment

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah

Islam adalah agama yang kaffah, menyeluruh. Islam adalah agama yang purna, terakhir. Doktrin ini bagi warga Muhammadiyah. Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw, adalah sebagai pegangan hidup. Muhammadiyah perlu menyusun pedoman, agar warga tidak mengalami kebingungan dalam menjalankan peribadatannya.

Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul1, sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin kesejahteraanhidup materiil dan spirituil, duniawi dan ukhrawi. Agama Islam, yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad sebagai Nabi akhir zaman, ialah ajaran yang diturunkan Allah yang tercantum dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi yang shahih(maqbul) berupa perintah-perintah, larangan-larangan, dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Ajaran Islam bersifat menyeluruh yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisah-pisahkan meliputi bidang-bidang aqidah, akhlaq,ibadah, dan mu'amalah duniawiyah.

Ahmad Dahlan, pemuda berkelahiran Jogjakarta pada tahun 1912 mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai alat perjuangan dakwah sekaligus gerakan perlawanan kepada penjajah. Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah Islam, berdasarkan Al­Qur’an dan As­Sunnah. Guna menyempurnakan pembinaan anggotanya, Muhammadiyah membuat berbagai produk hukum yang berisi peraturan dan tuntunan supaya memperlancar usaha mencapai cita­cita mewujudkan masyarakat yang sebenar­benarnya. Salah satu di antara produk hukum itu adalah Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM).

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai dan norma Islami yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah untuk menjadi pola bagi tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah merupakan pedoman untuk menjalani kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mengembangkan seni dan budaya yang menunjukkan perilaku uswah hasanah (teladan yang baik).

Landasan dan sumber Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah ialah Al- Quran dan Sunnah Nabi yang merupakan pengembangan dan pengayaan dari pemikiran-pemikiran formal (baku) dalam Muhammadiyah seperti Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan Kepribadian Muhammadiyah, Khittah Perjuangan Muhammadiyah, serta hasil-hasil Keputusan Majelis Tarjih.

Read More
      edit

Minggu, 30 Maret 2025

Published Maret 30, 2025 by with 0 comment

Sholat 'Ied 1446 H

Bila akhir ramadhan tiba dan membuka pagi hari satu syawwal, setiap Muslim pasti mengumandangkan tasbih, tahmid, takbir sebagai ujud penghambaan diri kepada Allah. Sebuah lantunan lagu yang selalu dirindukan sebagai insan baru, dengan harapan menuju hati yang suvi.

Gema takbir akan selalu bergelombang dari sudut bumi ke lorong-lorong, menyuarakan semua makhluk akan kebesaran-Nya. Bersaut-sautan, menuju satu tujuan yaitu hanya Allah yang besar. Hanya Allah yang sebagai penunjuka jalan yang benar, jalan yang diridloi-Nya.

Senin, 31 Maret 2025 tak ubahnya dengan hari-hari lainnya sewaktu syawwal tiba. Kami, yang ada di bumi Candirejo Ngawen Klaten, ikut bergembira bersama dengan sesama muslim dimanapun berada. Setelah sebulan penuh kami diberi pelajaran tentang arti hidup, pada akhirnya hanya satu tujuan, yaitu menjadi orang-orang yang bertaqwa.

Bertempat di lapangan Candirejo, H. Djamaluddin S.Ag, selaku imam dan khotib pada khotbah Idul Fitri 1446 H mengajak semua yang hadir untuk menggelorakan tasbih, tahmid dan takbir. Awal syawwal ini, dengan dua roka'at, niatkanlah sebagai bentuk syukur. Sebagaimana pesan Rasulullah SAW, bahwa orang yang paling mulia adalah orang yang bertaqwa.

Tiga pesan dalam khotbah tersebut, antara lain: Hendaklah setiap muslim selalu bertaqwa dimanapun. Sebab ketika kita dipanggil oleh Allah, tidak ada jaminan di tempat tertentu. Sebaik bekal adalah taqwa. Kedua, Hendaklah kita senantiasa selalu meniru apa yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Rasul setiap saat selalu berbuat baik dengan siapapun. Sebab berbuat baik akan menghapus dosa. Demikian pula Rasul selalu meminta maaf kepada siapapun, meskipun Rasulullah tidak melakukan kesalahan. 

Ketiga, Dalam kita bermasyarakat, tentu didalamnya ada pergaulan. Bersahabat dengan setiap orang. Oleh karenannya, pesan Rasulullah agar setiap muslim, dalam bermasyarakat senantiasa bergaul dengan akhlakul karimah. Mengedepankan kebaikan, tidak berprsangka buruk.






 

Read More
      edit

Sabtu, 29 Maret 2025

Published Maret 29, 2025 by with 0 comment

Tahukah Anda


 oleh : Karen Elkawa

  1. Bahwa, pada saat masalah Palestina diciptakan Inggris tahun 1917, lebih dari 90 persen penduduk Palestina adalah orang Arab, dan bahwa penduduk Yahudi waktu itu tidak lebih dari 56.000? 
  2. Bahwa, lebih dari separuh Yahudi yang tinggal di Palestina waktu itu adalah para imigran baru, yang datang ke Palestina pada dasawarsa sebelumnya, guna menghindari penyiksaan di Eropa? Dan bahwa kurang dari lima persen penduduk Palestina adalah Yahudi pribumi Palestina? 
  3. Bahwa, pada waktu itu Arab Palestina menguasai 97,5 persen tanah, sementara Yahudi (penduduk asli dan pendatang) hanyalah menguasai 2,5 persen? 
  4. Bahwa, selama 30 tahun pendudukan dan kekuasaan Inggris, kamum Zionis hanyalah berhasil membeli 3,5 persen tanah Palestina, sekalipun digalakkan Pemerintah Inggris? Dan bahwa banyak dari tanah ini dialihkan secara langsung kepada badan-badan Zionis oleh Pemerintah Inggris, dan bukan karena dijual oleh pemilik Arabnya? 
  5. Bahwa, meskipun faktanya demikian, Sidang Umum PBB merekomendasikan agar sebuah "Negara Yahudi" harus didirikan di Palestina? Dan bahwa Sidang PBB menjamin bahwa "Negara" yang diusulkan itu akan mendapatkan 54 persen dari seluruh wilayah negeri itu? 
  6. Bahwa, Israel membagikan 85 persen sumber air di daerah pendudukan kepada Yahudi dan sisanya 15 persen dibagi untuk seluruh rakyat Palestina dalam teritori itu? 
  7. Bahwa, Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki sejata nuklir? 
  8. Bahwa, Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang menolak menandatangani perjanjian nuclear non-proliferation (tidak membiakkan nuklir)?
  9. Bahwa, pengungsi Palestina adalah pengungsi terbesar di muka bumi? 

Read More
      edit