Jumat, 06 Desember 2024

Published Desember 06, 2024 by with 0 comment

Ketua Umum PP Muhammadiyah: Inspirasi KH Ahmad Dahlan Melampaui Zaman


4 Desember 2024 – Dalam pidato iftitah pada Tanwir Muhammadiyah di Kupang, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., menekankan warisan besar KH Ahmad Dahlan sebagai pelopor pembaruan Islam yang progresif dan dinamis. Warisan ini, menurut Prof. Haedar, menjadi rujukan dan inspirasi bagi Muhammadiyah saat ini dan di masa mendatang.

“KH Ahmad Dahlan tidak hanya meletakkan jejak langkah dan warisan pembaruan, tetapi juga mengajarkan spirit teologis yang luar biasa, dinamis, dan progresif. Inspirasi ini terwujud dalam pengajaran ayat-ayat Al-Qur’an seperti Ali Imran ayat 104 dan 110, surat Al-‘Ashr, Al-Ma’uun, hingga 17 kelompok ayat lainnya yang beliau ajarkan,” ujar Prof. Haedar.

Ia menyoroti tafsir KH Ahmad Dahlan terhadap Ali Imran ayat 104 yang menekankan pentingnya organisasi untuk menciptakan golongan umat yang terpilih. Tafsir ini menjadi landasan berdirinya Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang terorganisasi.

Lebih lanjut, Prof. Haedar menjelaskan bahwa konsep “khoiroh ummah” dalam Ali Imran ayat 110 terkait erat dengan Al-Baqarah ayat 143 tentang ummatan washatan (umat pertengahan). “Pada Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta, konsep masyarakat Islam yang sebenar-benarnya resmi didefinisikan dengan 10 ciri, termasuk bertuhan, beragama, berkemajuan, berkepemimpinan, dan berkesejahteraan. Konsep ini merupakan jawaban atas pertanyaan banyak pihak tentang parameter masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” katanya.

Prof. Haedar juga menekankan pentingnya tafsir At-Tanwir, sebuah tafsir Al-Qur’an yang sedang dikembangkan oleh Majelis Tarjih Muhammadiyah. Tafsir ini, katanya, dirancang untuk menyambung mata rantai pemikiran KH Ahmad Dahlan dengan tetap memperkaya kajian teologis dari tafsir klasik maupun modern.

“KH Ahmad Dahlan telah mengingatkan bahwa tantangan Muhammadiyah di masa depan akan jauh lebih berat dibandingkan hari ini. Oleh karena itu, pemimpin Muhammadiyah perlu memahami dan meresapi spirit pembaruan yang beliau ajarkan, terutama di era perubahan zaman yang semakin kompleks ini,” ujar Prof. Haedar.

Pidato tersebut menjadi pengingat pentingnya kembali pada pondasi teologis dan nilai-nilai dasar yang diajarkan KH Ahmad Dahlan sebagai pijakan Muhammadiyah untuk terus relevan menghadapi tantangan zaman. Tanwir Muhammadiyah di Kupang ini menjadi salah satu momentum strategis untuk menghidupkan kembali semangat itu.

sumber tulisan: https://prmcandirejo.blogspot.com/2024/12/ketua-umum-pp-muhammadiyah-inspirasi-kh.html

      edit

0 komentar:

Posting Komentar