Muhammadiyah kita ini Gerakan Islam, Gerakan Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar. Bahkan Gerakan tajdid.
Kerenanya, yang dapat
memimpin Muhammadiyah harus anggota Muhammadiyah yang faham maksud KHA Dahlan
mendirikan Muhammadiyah, yang berkartu anggota yang bernomor baku. Benar-benar
memahami kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita hidup
Muhammadiyah.
Yang mencintai dan memang
memahami serta berkemauan untuk tercapainya maksud dan tujuan Muhammadiyah.
Yang dapat memimpin
Muhammadiyah, yang harus kita ketengahkan, haruslah anggota Muhammadiyah yang
bernar-benar ber-Islam. Artinya, melaksanakan ajaran, perintah dan meninggalkan
larangan Agama Islam seperti yang digariskan oleh Matan Keyakinan dan Cita-cita
Hidup Muhammadiyah dan benar-benar berakhlak Islamiyah, al Qur’an dan Sunnah.
Dia pantas menjadi
anutan. Menjadi contoh dalam melaksanakan Agama Islam, beribadahnya,
berumah-tangganya, pekerti, dan laku sehari-harinya. Mempunyai waktu yang cukup
untuk menekuni gerak Muhammadiyah. Jadi bukan yang mempunyai waktunya hanya
untuk Musyda maupun Musywil, atau Muktamar, kalau mau ada pilihan Pimpinan atau
Panitia atau pilihan utusan atau pilihan-pilihan lainnya.
Dia berakhlak utama Islam.
Tidak angkuh, tidak sombong, tidak suka mencela atau mencaci-maki, menyebarkan
kejelekan orang lain, tidak suka mencemooh orang lain apalagi sesama teman
anggota atau pimpinan Muhammadiyah atau Aisyiyah.
Berakhlak Islam. Patut
menjadi contoh tauladan dalam kekeluargaan. Dalam berukhuwah Islamiyah. Dalam
menyantuni para warga Muhammadiyah. Dalam menyantuni sesama anggota pimpinan.
tidak mendendam, bahkan suka memaafkan. Berkasih sayang sesama Muhammadiyah,
sesame umat.
Disadur dari buku saku:
Memelihara Ruh Muhammadiyah oleh KH AR Fachruddin.
0 komentar:
Posting Komentar