Baron Karls Drais Von
Sauerbronn, bukanlah orang sembarangan. Ia yang berwarga negara Jerman mengaku
menyempurnakan Velocipede atau sepeda. Pada tahun 1818, Karls Drais membuat
sebuah alat transportasi roda dua yang ditujukan untuk menunjang efisiensi
kerjanya. Sebagai seseorang yang bertugas sebagai pengawas hutan Baden.
Sepeda, dalam ilmu fisika
merupakan pesawat, yaitu sebuah alat untuk mempermudah melakukan usaha. Demi
efisiensi dan menghasilkan daya yang besar, namun dengan usaha yang seminimal
mungkin. Jadilah sebuah alat transportasi yang kelak dinamakan sepeda.
Perlu diketahui bahwa sepeda
yang sekarang kita manfaatkan telah mengalami proses revolusi yang cukup
panjang. Awal abad ke-18, orang mengenal transportasi yang menggunakan dua roda
hanyalah untuk bekerja. Mulai dari titik satu ke titik lain, hanyalah untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sepeda kini sudah menjadi salah satu
kendaraan yang umum digunakan. Terlebih untuk orang-orang tidak mau terjebak macet
dan tidak mau berkontribusi dalam mencemari lingkungan dengan polusi udara.
Terlepas dari apakah mereka hanya
mengikuti tren atau memang benar-benar ingin berolahraga. Nyatanya, keberadaan
sepeda di jalanan semakin meningkat dan semakin bertambah. Bahkan, kini sepeda
dapat dimanfaatkan untuk segala macam kegiatan.
Ahad, 10 maret 2024, dalam menyambut
dan menyemarakkan bulan suci Ramadhan 1445 H, Pimpinan Ranting Candirejo
berhasil melaksanakan sepeda gembira. Rute yang ditempuh melewati sisi timur
kelurahan Candirejo, Ngawen, Klaten. Melihat panorama persawahan yang terhampar
luas, menambah keasyikan dalam bersepeda ria. Di sana-sini yang terlihat adalah
hijau, sejuk, dan semilir angin menemani gowes.
Beberapa personal Pimpinan Ranting
tampak hadir. Kegiatan yang digagas Majelis Tabligh dan Lembaga Seni Budaya
cukup mengundang minat, terutama Taman Pendidikan Qur’an yang diasuh oleh
Takmir Masjid di lingkungan Candirejo. Sehingga halaman depan Gedung Serba guna
Kelurahan Candirejo terlihat padat.
0 komentar:
Posting Komentar