Patut Menjadi Anutan
Sebagai pimpinan ia harus
berakhlaq Islami. Patut menjadi anutan. Contoh teladan dalam menjalankan
ibadahnya. Dalam berjamaah sholatnya. Dalam menjadi khotib Jum’at. Dalam menjadi
imam sholat jama’ah yang lima waktu, atau menjadi imam sholat jum’at.
Berakhlak Islami, patut
menjadi tauladan dalam menjalankan hidup bertetangga. Dalam hidup berkeluarga,
dalam hidup bersaudara dan hidup bermasyarakat, baik yang di kota maupun di pelosok-pelosok.
Dapat bekerjasama dengan RW, dengan kelurahan, dengan Camat, dengan bupati,
dengan pejabat-pejabat gubernur, pejabat pemerintah dan tidak menjilat.
Tidak juga apriori
konfrontatif dalam kerja sama dengan seluruh pejabat pemerintah berdasarkan
Pancasila dan UUD 45.
Patut menjadi contoh
dalam berikhlas karena Allah. Dalam bertaqarrub kepada Allah dengan khusu’,
tawadlu’ dan penuh rasa khosyyah dan taqwallah. Serta dalam mensedekahkan
hartanya untuk Muhammadiyah.
Dengan demikian
Muhammadiyah ini in sha Allah akan dipimpin oleh Muslim-muslim yang mempunyai
keinginan mengikuti akhlak Rasuullah, yang in sha Allah Muhammadiyah masih
banyak orang yang sanggup mengatur dirinya untuk dapat patut memimpin
Muhammadiyah. Walaupun tidak begitu lancer dan lincir berpidato. Baik yang kyai
maupun yang bukan kyai, baik yang sarjana maupun bukan sarjana, baik tua maupun
muda. In sha Allah Muhammadiyah masih banyak warga-warga yang ikhlas dan
berjiwa ibadah kepada Allah dan berfikiran maju, berkemauan aktif dan maju
dalam ber-Muhammadiyah.
Disadur dari buku saku:
Memelihara Ruh Muhammadiyah oleh KH AR Fachruddin.
0 komentar:
Posting Komentar