Kamis, 05 Juni 2025

Published Juni 05, 2025 by with 0 comment

Harapan Seorang Mukmin

 

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

"Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam". 

Kalimat ini adalah doa iftitah yang sering dibaca dalam sholat, terutama dalam sunnah. Doa ini juga merupakan pengingat bagi setiap muslim untuk selalu beribadah dan beraktivitas dengan niat dan tujuan yang lurus, yaitu semata-mata karena Allah. 

Dalam tafsir Departemen Agama RI, Katakanlah, wahai nabi Muhammad, sesungguhnya salatku yang aku kerjakan selama hidupku, ibadahku atau kurbanku, hidupku dengan berbagai amalan yang aku kerjakan selama itu, dan matiku dengan membawa iman dan amal saleh, hanyalah untuk Allah, tuhan seluruh alam, bukan untuk lain-Nya.

Ayat ini menegaskan tentang keharusan manusia untuk mengabdi hanya kepada Allah, baik dalam bentuk ibadah ritual atau lainnya, semenjak hidup sampai mati. Tidak ada sekutu bagi-Nya dalam bentuk apa pun, karena hal itu mustahil bagi Allah.

Karena semua pasrah hanya kepada Allah, maka bagi seorang muslim harus memiliki harapan. Dengan harapan hidup menjadi bermanfaat, tidak terlalu jauh dalam urusan duniawi, karena kelak ada kehidupan yang lebih kekal. Sebagaimana perjuangan Nabi Ibrahim dalam menegakkan kalimat Allah.

Harapan seorang mukmin adalah harapan akan rahmat, kemudahan, dan pertolongan Allah SWT dalam segala keadaan. Mukmin memiliki harapan besar pada Allah, percaya bahwa segala masalah dapat diselesaikan melalui ikhtiar, doa, dan tawakal kepada-Nya. 

  • Seorang mukmin selalu memiliki harapan akan rahmat, pertolongan, dan kemudahan dari Allah SWT. 
  • Seorang mukmin percaya bahwa Allah SWT akan selalu ada untuk membantu dan memberikan yang terbaik. 
  • Harapan harus diimbangi dengan upaya (ikhtiar), doa, dan tawakal kepada Allah SWT. 
  • Seorang mukmin berpikir positif tentang Allah SWT dan berharap akan kebaikan dan rahmat-Nya. 
  • Sabar dalam menghadapi maksiat. Ketika menghadapi musibah, seorang mukmin bersabar dan tetap berharap akan pertolongan Allah SWT. 
  • Mukmin selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. 

Imam dan Khotib: H. Sarwanto, S.Ag.

      edit

0 komentar:

Posting Komentar