Meski sebagai tradisi baru, acara pengukuhan di setiap level pimpinan Muhammadiyah terpilih, harus menjadi penguatan, motivasi dan pengabdian untuk memimpin Muhammadiyah-’Aisyiyah.
Belum lama, Muhammadiyah memang mentradisikan diri
untyuk tidak ada pelantikan. Sebab serah terima jabatan berlangsung singkat.
Penguatan, lebih tepat. Karena begitu menerima amanah dari Persyarikatan
Muhammadiyah, dianggap sebagai ibadah kepada Allah SWT. Oleh karena itu,
pengkhidmatan di Muhammadiyah merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Selasa, 6 Februari 2024 pukul 20.00 bertempat
Masjid al Wakaf Puton, Candirejo, Ngawen, Klaten berlangsung pengukuhan Unsur
Pembantu Pimpinan (UPP) Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Candirejo. Acara
ini diikuti oleh semua Pimpinan Ranting Muhammadiyah beserta Badan Pembantunya.
Agung Widodo, S.Pd., M. Pd. selaku ketua PRM, mengucapkan terima kasih atas
kehadiran semua Pimpinan dalam menghadiri pengukuhan tersebut.
Lebih jauh, beliau meluruskan kembali niat menjadi
Pimpinan di Persyarikatan. Tak lain, hanya untuk beribadah kepada Allah, dan
setiap tugas Persyarikatan dianggapa sebagai amanah yang harus ditunaikan.
Ada enam badan pembantu dalam Pimpinan, antara lain
: Majelis Tabligh yang dikomandani oleh Ibnu Solikhin, Majelis Pembinaan Kader
Sumber Daya Islami (MPKSDI) oleh Mudzakir, Majelis Dikdasmen dan PNF oleh :
Gunawan Wakhid, Mahelis Lembaga Seni Budaya dan Olah Raga (LSBO) oleh :
Zainudin Seno Aji, Majelis Ekonomi oleh : Listiyanto dan Lazismu oleh : Marno.
Ada banyak harapan dalam menyemarakkan kegiatan di
PRM Candirejo. Namun harapan itu tampak akan sia-sia manakala kaki tak pernah
menginjak tanah.
0 komentar:
Posting Komentar